Langsung ke konten utama

Aku Mencintaimu

Aku mencintaimu, kekasih
Aku mencintaimu
Dengan seluruh keberadaanku
Aku mencintaimu
Dengan kejujuran orang dusun
Karena aku di sini
Di antara rumah-rumah 
Yang saling menukar isi dapurnya
Karena aku dinaungi mereka 
Dari kejahatan musim
Dan serbuan tipudaya kota
Karena aku di sini
Di antara pohon-pohon dan sungai
Dari mana aku belajar lagi
Tumbuh dengan tenang dan perlahan
Mengalir

Aku mencintaimu, kekasih
Demi hidup yang bangkit dari sekaratnya
Demi cahaya matamu yang bagaikan matari
Dan hidupku sendiri seterusnya

20 Sept 2022.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK-SAJAK RENUNGAN

1. Hanya ketika suwung, memahami kenyataan terasa lebih mudah. Mempersiapkan perpisahan dengan segalanya, itu yang sulit. Namun jalan selalu terbuka bagi hati yang kuat dan bersih. Perpisahan adalah pintu pertemuan yang selalu lebih baik. Apakah yang tersisa dari diri yang penuh dengan isi dunia? Segalanya berubah bentuk begitu masuk ke dalam diri kita. Sebagian besar tidak untuk dimengerti. Hanya tersisa sebagian  kecil untuk dimengerti. Begitu kecil sehingga seperti tak berarti  sama sekali. Bahkan kemudian buyar menjadi kehampaan. Namun ketika kita memandangnya dengan mata yang lain, akan terlihat betapa hal itu adalah yang paling mudah untuk membuka ruang pemahaman dalam diri kita. Bahwa kekosongan menyimpan potensi keberadaan.  Kenyataan yang sebenarnya yang belum kita lihat. 2. Hujan pasti jatuh, dan akan tumbuh merimbun lagi rumput-rumput yang sempat kerontang dan layu.  Meski kemarau telah menginjak-injak dengan kejamnya, akar-akar bisa sabar bert...

MABUK

Apapun situasimu jangan mabuk Tapi aku tak bisa untuk tidak mabuk Hari ini aku gagal bertemu mereka  Dan aku mesti monolog lagi Di panggung yang sama Musti pakai topeng Biar dapat melihat orang lain Tanpa wajah sendiri terlihat Inilah mabuk itu Ketika punya kekasih tak lain diri sendiri Tapi mabuk karena urusan cinta sepihak Memang tak seheroik saat mabuk Akan kebenaran atau tuhan Jadi, di usia tiga enam bulan ini Aku akan kembali menjadi benar dan Kalau perlu menjadi tuhan Oh tidak, hantu Apa ini sebuah laut  Di mana aku mengapung dengan ketelanjanganku Saat palungpalung hasrat tuntas dikeruk Dan apa yang kuciptakan mampu menciptakan aku  Hari ini aku mabuk Pikiran berpusing seperti komidi putar Menjeritkan kecemasan tanpa sadar Namanya juga mabuk 2022.