I.
Sajak ini angin menyisir bukit-bukit
Oksigen bagi napasmu
Pandangmu pada lautan
Tidur pengemis kekenyangan
Sajak ini ada di setiap kemenanganmu
Lampu-lampu dan bulan di malam hari
Lembayung pada sore yang cerah
Kompas di kakimu
Sajak ini berdetak di dadamu
Bergema di do'amu
Tidur, dan mimpi-mimpi
Yang kau lupakan
Sajak ini kedatangan dan kepergian
Tak membekas padamu selain legawa
Sajak ini tubuh dan jiwa yang satu
Sajak ini segala ikhwal dharma
II.
Sajak ini berasal dari pusat rumahku
Mengalirkan napas sebegitu lancarnya
Memandang dunia luar begitu tenangnya
Agar-agar manis jam dua belas siang di mulutmu
Di dadamu sabana menari, angin lembah menyanyi
Sajak ini sebuah komposisi sempurna cerah pagi hari
Cinta pertama terjaga hingga kini sampai nanti
Masa tua dan terurainya simpul-simpul kefanaan
Sore yang baik dan upacara minum teh yang khidmat
O, sungai purba dalam tubuhmu adalah sajak ini
Perkataan-perkataan baik, bijak, penuh hikmah
Susu dan madu dan kayu harum dan lembut gandum
Demikian aku berusaha terus terjaga bersama sajak ini
Kepul masakan istrimu untuk setiap rasa laparmu
Senyum tulus istrimu di ranjang hangat pas bangun tidur
Tak akan sempurna sajak ini kuingat
Karena ia seperti energi murni
Untuk itulah aku berusaha menulisnya
Menangkapnya meski tahu betapa itu tidak mudah
Karena mungkin ia kebebasan hakiki lagi agung
Dan ia adalah sajak yang keluar dari pusat rumahku
Bersama sayap-sayapnya yang lembut berkilauan
Oh, sajak ini adalah burung-burung tak habis-habis
Berlesatan ke segenap penjuru pandangmu
2019.
Komentar
Posting Komentar