Langsung ke konten utama

MABUK

Apapun situasimu jangan mabuk

Tapi aku tak bisa untuk tidak mabuk

Hari ini aku gagal bertemu mereka 

Dan aku mesti monolog lagi

Di panggung yang sama

Musti pakai topeng

Biar dapat melihat orang lain

Tanpa wajah sendiri terlihat

Inilah mabuk itu

Ketika punya kekasih tak lain diri sendiri

Tapi mabuk karena urusan cinta sepihak

Memang tak seheroik saat mabuk

Akan kebenaran atau tuhan

Jadi, di usia tiga enam bulan ini

Aku akan kembali menjadi benar dan

Kalau perlu menjadi tuhan

Oh tidak, hantu

Apa ini sebuah laut 

Di mana aku mengapung dengan ketelanjanganku

Saat palungpalung hasrat tuntas dikeruk

Dan apa yang kuciptakan mampu menciptakan aku 

Hari ini aku mabuk

Pikiran berpusing seperti komidi putar

Menjeritkan kecemasan tanpa sadar

Namanya juga mabuk


2022.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Mencintaimu

Aku mencintaimu, kekasih Aku mencintaimu Dengan seluruh keberadaanku Aku mencintaimu Dengan kejujuran orang dusun Karena aku di sini Di antara rumah-rumah  Yang saling menukar isi dapurnya Karena aku dinaungi mereka  Dari kejahatan musim Dan serbuan tipudaya kota Karena aku di sini Di antara pohon-pohon dan sungai Dari mana aku belajar lagi Tumbuh dengan tenang dan perlahan Mengalir Aku mencintaimu, kekasih Demi hidup yang bangkit dari sekaratnya Demi cahaya matamu yang bagaikan matari Dan hidupku sendiri seterusnya 20 Sept 2022.

AMSAL SAJAK BENING

I. Sajak ini angin menyisir bukit-bukit Oksigen bagi napasmu Pandangmu pada lautan Tidur pengemis kekenyangan Sajak ini ada di setiap kemenanganmu Lampu-lampu dan bulan di malam hari Lembayung pada sore yang cerah Kompas di kakimu Sajak ini berdetak di dadamu Bergema di do'amu Tidur, dan mimpi-mimpi  Yang kau lupakan Sajak ini kedatangan dan kepergian Tak membekas padamu selain legawa Sajak ini tubuh dan jiwa yang satu Sajak ini segala ikhwal dharma II. Sajak ini berasal dari pusat rumahku Mengalirkan napas sebegitu lancarnya Memandang dunia luar begitu tenangnya Agar-agar manis jam dua belas siang di mulutmu Di dadamu sabana menari, angin lembah menyanyi Sajak ini sebuah komposisi sempurna cerah pagi hari Cinta pertama terjaga hingga kini sampai nanti Masa tua dan terurainya simpul-simpul kefanaan Sore yang baik dan upacara minum teh yang khidmat O, sungai purba dalam tubuhmu adalah sajak ini Perkataan-perkataan baik, bijak, penuh hikmah Susu dan madu dan kayu harum da...

SAJAK-SAJAK RENUNGAN

1. Hanya ketika suwung, memahami kenyataan terasa lebih mudah. Mempersiapkan perpisahan dengan segalanya, itu yang sulit. Namun jalan selalu terbuka bagi hati yang kuat dan bersih. Perpisahan adalah pintu pertemuan yang selalu lebih baik. Apakah yang tersisa dari diri yang penuh dengan isi dunia? Segalanya berubah bentuk begitu masuk ke dalam diri kita. Sebagian besar tidak untuk dimengerti. Hanya tersisa sebagian  kecil untuk dimengerti. Begitu kecil sehingga seperti tak berarti  sama sekali. Bahkan kemudian buyar menjadi kehampaan. Namun ketika kita memandangnya dengan mata yang lain, akan terlihat betapa hal itu adalah yang paling mudah untuk membuka ruang pemahaman dalam diri kita. Bahwa kekosongan menyimpan potensi keberadaan.  Kenyataan yang sebenarnya yang belum kita lihat. 2. Hujan pasti jatuh, dan akan tumbuh merimbun lagi rumput-rumput yang sempat kerontang dan layu.  Meski kemarau telah menginjak-injak dengan kejamnya, akar-akar bisa sabar bert...