Aku mencintaimu, kekasih Aku mencintaimu Dengan seluruh keberadaanku Aku mencintaimu Dengan kejujuran orang dusun Karena aku di sini Di antara rumah-rumah Yang saling menukar isi dapurnya Karena aku dinaungi mereka Dari kejahatan musim Dan serbuan tipudaya kota Karena aku di sini Di antara pohon-pohon dan sungai Dari mana aku belajar lagi Tumbuh dengan tenang dan perlahan Mengalir Aku mencintaimu, kekasih Demi hidup yang bangkit dari sekaratnya Demi cahaya matamu yang bagaikan matari Dan hidupku sendiri seterusnya 20 Sept 2022.
Apapun situasimu jangan mabuk Tapi aku tak bisa untuk tidak mabuk Hari ini aku gagal bertemu mereka Dan aku mesti monolog lagi Di panggung yang sama Musti pakai topeng Biar dapat melihat orang lain Tanpa wajah sendiri terlihat Inilah mabuk itu Ketika punya kekasih tak lain diri sendiri Tapi mabuk karena urusan cinta sepihak Memang tak seheroik saat mabuk Akan kebenaran atau tuhan Jadi, di usia tiga enam bulan ini Aku akan kembali menjadi benar dan Kalau perlu menjadi tuhan Oh tidak, hantu Apa ini sebuah laut Di mana aku mengapung dengan ketelanjanganku Saat palungpalung hasrat tuntas dikeruk Dan apa yang kuciptakan mampu menciptakan aku Hari ini aku mabuk Pikiran berpusing seperti komidi putar Menjeritkan kecemasan tanpa sadar Namanya juga mabuk 2022.